Ads 468x60px

JADILAH ... MANUSIA ... BERAKHLAK ... MULIA

Pengembangan Formulasi Unsur Hara pd Produksi Benih Kentang

 Budidaya system hidroponik dikembangkan menjadi system aeroponik yaitu pemberian larutan hara ke akar tanaman dengan cara pengabutan (Howard, 2005). Akar tanaman dibiarkan tergantung, kemudian dari bawah disemprotkan larutan hara melalui springkler dan akar akan menangkap dan menyerap hara tersebut (Resh, 2004).
Keunggulan sisem aeroponik diantaranya: produksi lebih tinggi, kemurnia varietas lebih terjamin, tidak mencemari lingkungan, pemakaian hara dan air lebih hemat, tanaman yang mati mudah diganti dengan tanaman baru, hasil produksi lebih kontinyu dibandingkan dengan penanaman secara konvensional, kadar oksigen dalam larutan hara lebih banyak, serta tidak bergantung pada kondisi alam atau musim (Muller et al, 2002).
SIstem aeroponik dapat meningkatkan produksi benih, baik kualitas maupun kuantitas pada kentang, maka diharapkan dapat menyelesaikan sebagian persoalan untuk mempercepat peningkatan produksi kentang di Indonesia.
Sesuai dengan kesimpulan dari penulisan disertasi ditemukan bahwa formulasi NPK (10:12:16) ppm memberikan pengaruh terbaik dalam meningkatkan tinggi tanaman 23%, jumlah daun 30%, jumlah umbi tanaman -1 36%, bobot umbi tanaman-1 41%, diameter umbi 18 %, kandungan karbohidrat 14%, kandungan protein C 11%, ketebalan kulit umbi 11%, dan menurunkan kadar air 3%. Formulasi larutan stok (A+B) + NPK (10:12:16) ppm pada varietas atlantik meningkatkan kekerasan umbi 1% dan pada varietas granola 1,5%.
Pola demikian yang menjadi focus penulisan disertasi Prof Dr Ir A. Muhibuddin MS pada Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin dengan judul Pengembangan Formulasi Unsur Hara pada Produksi Benih Kentang Hasil Kultur Jaringan dengan Teknologi Aeroponik. Penulisan disertasinya dibimbing oleh Prod Dr Ir Badron Zakaria MS selaku promoter, Prof Dr Ir Enny Lisan Sengin MS dan Prof Dr Ir H. Baharuddin Dipl Ing Agr.

0 komentar:

Posting Komentar